Kamis, 23 September 2010

Project Scope pertama

ACURAT ( Aceh Culture in Postcard )


Aceh merupakan salah satu propinsi yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Namun kebudayaan itu masih banyak yang belum dikenal masyarakat Aceh itu sendiri bahkan masyarakat luar Aceh. Padahal keindahan panorama dan eksotika yang dimiliki kebudayaan Aceh dapat menjadi sumber devisa dan ajang promosi wisata bagi kalangan lokal maupun domestik. Salah satu yang sudah dijadikan icon dari kebudayaan Aceh adalah rencong Aceh yang dijadikan souvenir yang mempunyai keindahan seni yang luar biasa. Selain itu pulau Sabang yang menjadi pulau terindah di Aceh juga menjadi pusat promosi wisata ke Aceh dan bahkan menjadi icon untuk visit Aceh yang telah diluncurkan dinas pariwisata di Aceh.

Selain itu, masih banyak pula yang dimilki Aceh, bukan hanya untuk keindahan pantai-pantainya namun kelezatan dari kuliner yang dimilikinya. Apalagi setelah tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 silam, membuat Aceh semakin Berjaya dan bahkan Aceh dijadikan salah satu tempat yang diminati para turis-turis asing. Karena pasca tsunami membuat semakin bertambahnya tempat pariwisata di Aceh, salah satunya PLTD Apung dan museum tsunami Aceh.

Namun sekarang ini, penikmat dari kebudayaan Aceh baik dari masyarakat Aceh sendiri semakin berkurang apalagi dari kalangan luar. Ini dibuktikan dari museum Aceh yang telah dibangun sejak pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang semakin sepi dikunjungi. Bahkan terngiang kabar bahwa museum itu akan dibeli oleh Belanda agar benda-benda peninggalan dari sejarah Aceh terawat dengan baik. Bukan hanya itu, bahkan wisata kuliner Aceh sendiri sudah kurang dimintai bahkan tidak dikenal lagi oleh generasi-generasi Aceh. Ini diakibatkan oleh banyaknya pemasukan budaya luar yang menyebabkan semakin terkikisnya keaslian dari budaya Aceh.

Accurat ( Aceh Culture in Postcard ) adalah salah satu project yang diluncurkan pada awal kepengurusan scope periode 2010-2011. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bergerak di bidang fotografer yaitu seni mengambil gambar dan cara mengeditnya. Adapun objek yang ditangkap oleh kamera adalah hal-hal yang berbau kebudayaan Aceh seperti panorama indahnya laut Lhoknga, megahnya museum tsunami Aceh dan lain-lain.

Kegiatan yang sarat akan nilai estetika ini merupakan project yang secara tidak langsung dapat mempromosikan kebudayaan Aceh kepada para incoming yang sedang menimba ilmu di Unsyiah. Selain itu juga akan menggugah kesadaran dan pengetahuan tentang budaya yang di miliki propinsi Aceh sehingga masyarakat bisa lebih menjaga dan mencintai kebudayaannya. Acara ini berlangsung dari tanggal 20 September dimana para peserta diberikan breafing tentang bagaimana syarat-syarat untuk mengikuti Accurate serta hal-hal apa yang harus dipersiapkan pada saat presentasi di acara puncaknya.

Peserta mulai menghunting gambar pada hari setelah breafing dengan panitia, dan gambar yang dihunting harus diedit setelah itu dikirim ke panitia pada tanggal yang telah ditentukan panitia. Dan pada saat acara puncaknya yaitu tanggal 2 Oktober, peserta harus mempresentasikan proses penghuntingan gambar, tujuan objek yang diambil, dan proses pengeditan. Dan gambar yang dikirim sepenuhnya merupakan milik panitia karena akan diberikan ke incoming sebagai cenderamata dari Aceh.

1 komentar: